Skip to main content

Dylan Minnette, antara akting dan bermusik

13 Reasons Why” Star, Dylan Minnette

Tidak banyak yang tahu bahwa Dylan Minnette, aktor dibalik Clay Jensen dalam serial drama Netflix ’13 Reasons Why’, memiliki bakat tersembunyi. Selain memiliki profesi sebagai aktor, Minnette tergabung dalam sebuah band rock bernama ‘Wallows’ yang ia bentuk bersama dua rekannya, Cole Preston dan Braeden LeMasters.

Terlihat seperti one-time project untuk Minnette, ternyata grup musik ini sudah lama terbentuk sebelum nama Minnette diangkat oleh Netflix. Dilansir dari billboard.com, ia dan rekan band nya, LeMasters, bertemu saat berusia 9 tahun melalui akting dan mereka merasa cocok. Minnette dan LeMasters berbagi kecintaan terhadap musk rock klasik dan mulai menulis lagu diusia 11 tahun dengan mimpi membentuk sebuah band rock suatu hari nanti.

Wallows on Instagram: “Exclusive orange Nothing Happens vinyl ...

Bersama dua rekannya, Minnette membentuk grup ini saat mengikuti sebuah program musik berjudul GigMasterz di California. Pada tahun 2017 mereka memilih nama ‘Wallows’ untuk memulai karir profesional di bidang musik.

Setelah sukses membintangi serial TV seperti ‘Prison Break’ dan ‘Lost’, ia merasa siap untuk menjalani apa yang ia sukai yaitu musik. Sempat menerima komentar skeptis tentang karir bermusiknya, orang-orang di sekitar Minnette sering mengingatkan bahwa penghasilannya bergantung pada akting. Walaupun begitu Minnette berhasil membuktikan keseriusannya dengan Wallows.

Preston dan LeMasters pun tidak keberatan fokus Minnette terbagi antara akting dan musik. Dilansir dari billboard.com, LeMasters menyampaikan jika pekerjaan lain muncul untuk salah satu dari mereka itu hal bagus untuk band, Dylan beruntung dengan ’13 Reasons Why’ dan mereka berterimakasih karenanya. Bagi LeMasters dan Preston, Dylan masih tetap Dylan.

Apapun pilihan karir Dylan Minnette, I wish nothing but good luck!

Comments

Popular posts from this blog

Review Singkat Film Friendzone, Perjuangan Keluar dari Zona ‘Teman’

Kerap sukses dengan genre romance-comedy¬ studio GDH kembali mengulang formula nya dalam film Friendzone. Film ini bercerita tentang laki-laki bernama Palm (Naphat Siangsomboon) yang jatuh cinta pada, Gink (Pimchanok Luevisadpaibul), sahabatnya sendiri. Setelah Gink mengatakan “Bukannya menjadi teman sudah cukup?” Palm harus rela melihat Gink bersama orang lain dan dengan sabar mendengar keluh kesah tentang pacar-pacarnya. Hingga suatu saat Gink mencurigai Ted, pacarnya saat itu, berselingkuh dan membuntutinya ke berbagai negara di asia, Gink pun meminta Palm untuk menemaninya menjalankan misi tersebut. Palm selalu menuruti permintaan aneh Gink dan berusaha untuk selalu ada saat Gink membutuhkannya. Akankah perjalanan ini menjadi titik balik hubungan mereka? Dengan komedi khas film Thailand, Friendzone menyuguhkan adegan-adegan konyol yang menggelitik perut. Komedi yang tidak berlebihan dan masih dapat dimengerti oleh penonton mancanegara. Disamping puas tertawa ...

Review Singkat Film Palm Springs, Groundhoug Day on Meth

Bulan Juni kemarin Hulu mengunggah trailer untuk film Palm Springs yang akan dirilis pada platformnya pada Juli ini. Dari trailer sudah bisa dilihat jalan cerita nya, walaupun pikiran pertama yang terbesit adalah ‘Ah another Groundhog Day’ sudah banyak sekali film dengan tema infinite time loop seperti Happy Death Day dan Edge of Tomorrow. Walaupun konsep cerita time loop bukan sesuatu yang original tapi film ini terasa sangat fresh membawakan konsep ini dengan bahasanya sendiri. This is the story of how Jake Peralta met your mother. Palm Springs bercerita tentang Nyles (Andy Samberg) dan Sarah (Cristin Milioti) yang bertemu dalam sebuah pernikahan di Palm Springs. Namun sesuatu yang aneh terjadi, saat mereka sedang bercumbu seseorang memanah bahu Nyles. Tanpa tau apa yang terjadi Sarah membuntuti Nyles yang merayap tak berdaya memasuki sebuah gua, tiba-tiba sebuah cahaya di dalam gue menarik Sarah dan ia kembali terbangun pada hari yang sama. Setelah sadar akan apa ...